Pages

High Heel Keren

hey guys..
aku mau postingin foto-foto high heel unyu-unyu dan keren nih
let's see boo... ;)


















bagus -bagus kan high heel nya??
barang siapa yang mau, silahkan datangi pasar terdekat.. hahaha
terserah deh dimana aja ;p yang penting kamu dapat hehe.. <3



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Quotes

 hey kawan... :)
aku mau ngepost tentang quotes-quotes keren nih, moga aja kamu suka ya.. :)
chek it out boo...

















hmm... sigini dulu aja ya :)
kalo ada lagi ntar aku posting lagi.. 
enjoy it guys <3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Zayn Malik 1D

bagi temen-temen yang nge-fans sama zayn malik personil 1D.. i have some picture for you.. :)





















oke.. segini aja dulu, kalo mau labih cari aja sendiri... masih banyak koooookkk... ;p 













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mekanisme Nyeri


  Tranduksi

Merupakan proses dimina suatu stimuli nyeri dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf. Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik ( tekanan), suhu ( panas) atau kimia ( substansi nyeri).
Terjadi perubahan fatofisiologi karena mediator-mediator nyeri mempengaruhi juga nosiseptor diluar daerah trauma sehingga lingkaran nyeri meluas. Selanjutnya terjadi proses sensitisasi perifer yaitu menurunnya nilai ambang rangsang nosiseptor karena pengaruh mediator-mediator tersebut diatas dan penurunan PH jaringan. Akibatnya nyeri dapat timbul karena rangsangan yang sebelumnya tidak mnenimbulkan nyeri misaalnya rabaan.
Sensitisasi perifer ini mengakibatkan pula terjadinya sensititasi sentral yaitu hipereksi tabilitas neuron pada spinalis, terpengaruhnya neuron simpatis dan perubahan intra seluler yang menyebabkan nyeri dirasakan lebih lama.

Transmisi

Memrupakan proses penyampaian impuls nyeri dari nosiseptor saraf perifer melewati kornudorsalis dari spinalis menuju korteks serebri. Transmisi sepanjang akson berlangsung karena proses polarisasi sedangkan dari neuron presinaps ke pasca sinaps melewati neurotransmitter.

·        Modulasi

Adalah proses pengendalian internal oleh sistem saraf, dapat meningkatkan/mengurangi penerusan impuls nyeri. Hambatan terjadi melalui sistem analgesia endogen yang melibatkan bermacam-macam neurotransmitter antara lain endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di spinalis. Impuls ini bermulai dari area periaquaductuagrey ( PAG) dan menghambat transmisi impuls pre maupun pasca sinaps ditingkat spinalis. Modulasi nyeri dapat timbul dinonsiseptor medula spinalis/ supraspinalis.

·        Persepsi
Adalah hasil rekonstruksi susunan saraf pusat tentang impuls nyeri yang diterima. Rekonstruksi merupakan hasil interaksi sistem saraf sensori, informasi kognitif ( kortek  serebri ) dan pengalaman emosional ( hipokampus dan amigdala).persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sifat Optik Mata



Penerapan prinsip pembiasan pada lensa konkas konveks
Lensa konveks memfokuskan berkas cahaya 

Berkas cahaya yang melalui bagian tengah menembus lensa tepat tegak lurus terhadap permukaan lensa, sehingga cahaya tidak dibiaskan. Makin dekat ke bagian tepi lensa, berkas cahaya akan semakin membuat sudut yang lebih besar. Cahaya yang terletak lebih ke tepi akan semakin dibelokkan kearah tengah, yang dikenal dengan konvergensi cahaya. Separoh dari pembelokan terjadi sewaktu cahaya memasuki lensa, dan separuh lagi waktu cahayanya keluar dari lensa. Akhirnya bila lensa memiliki kelengkungan yang sempurna, cahaya sejajar yang melalui bernagai bagian lensa akan dibelokkan sedemikian rupa sehingga semua cahaya akan menuju suatu titik, yang disebut titik focus.


Lensa konkaf menyebarkan berkas cahaya
Cahaya yang mengenai bagian paling tengah dari lensa membentur permukaan yang benar-benar tegak lurus terhadap berkas, sehingga tidak dibiaskan. Cahaya dibagian tepi memasuki lensa lebih dulu sebelum cahaya yang memasuki bagian tengah. Hal ini berlawanan dengan efek lensa konveks, dan ini menyebabkan cahaya di bagian pereifer mengalami divergensi atau menyebar menjauhi cahaya yang memasuki bagian tengah lensa. Jadi, lensa konkaf menyebarkan (diverfgensi) berkas cahaya, sedangkan lensa konveks memusatkan (konvergensi) berkas cahaya.


Ukuran daya bias lensa “dioptri”
Makin besar sudut pembelokan cahaya yang diakibatkan oleh sebuah lensa, makin besar “daya bias” lensa tersebut. Ukuran daya bias lensa disebut sebagai dioptri. Daya bias lensa konveks dalam dioptri sama dengan 1 meter dibagi jarak fokusnya. Jadi, sebuah lensa feris mepunyai +1 dioptri bila  lensa itu memusatkan cahaya sejajar menuju satu titik focus 1 meter dibelakang lensa. Bila mampu membelokkan cahaya sejajar dua kali kekuatan lensa yang berdaya bias +1 dioptri , maka lensa itu disebut +2 dioptri, dan berkas cahaya akan difokuskan 0,5 meter dibelakang lensa. Lensa yang mampu memusatkan cahaya sejajar ke titik focus hanya 10 cm(0,10 meter) dibelakang lensa disebut mempunyai daya bias +10 dioptri.
Daya bias lensa konkaf tidak dapat dinyatakan dengan jarak focus di belakang lensa, karena cahaya bukan mengalami konvergensi tetapi menglami divergensi. Namun,jika menyebarkan berkas cahay dengan kekuatan yang sama dengan lensa konveks berkekuatan 1 dioptri, lensa konkaf itu disebut mempunyai daya bias -1 dioptri. Demikian pula bila dapat menyebarkan cahaya sesuai dengan pemusatan cahaya oleh lensa berkuatan +10 dioptri, lensa konkaf tersebut memiliki kekuatan -10 dioptri.
Lensa konkaf dapat “ menetralkan” daya bias lensa konveks. Jadi, dengan meletakkan lensa konkaf 1 dioptri tepat di depan lensa konveks nerkekuatan 1 dioptri akan menghasilkan system lensa berdaya bias nol.


Susunan Optik Mata
Mata sebagai kamera.
Mata mempunyai system lensa, system aperturayang dapat berubah-ubah(pipil), dan retina yang dapat disamakan dengan film. System lensa mata terdiri atas empat perbatasan refraksi : (1) perbatasan antara permukaan anterior kornea dan udara, (2) perbatasan antara permukaan posterior kornea dan humor aquosus, (3) perbatasan antara humor aquosus san permukaan anterior lensa mata, dan (4) perbatasan antara permukaan posterior lensa dan humor vitreous.
Pembentukan bayangan di retina
Sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa kaca pada secarik kertas, system lensa mata juga dapat membentuk bayangan di retina. Bayangan ini terbalik dari benda aslinya. Namun demikina persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak, tidak terbalik seperti bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal.

Mekanisme akomodasi
Pada anak-anak,daya bias lensa mata dapat ditingkatkan dari 20 dioptri menjadi kira-kira 34 dioptri; ini berarti terjadi “ akomodasi” sebesar 14 dioptri. Untuk mencapai ini, bentuk lensa diubah dari yang tadinya konveks sedang menjadi lensa yang sangat konveks mekanismenya adalah sebagai berikut : pada orang muda lensa terdiri atas kapsul elastic yang kuat dan berisi cairan kental yang mengandung banyak protein namun transparan. Bila berada dalam keadaan relaksasi tanpa tarikan terhadap kapsulnya lensa dianggap berbentuk hamper sferis, terutama akibat retraksi elastic dari kapsul lensa. Terdapat kira-kira 70 ligamen suspensorium yang melekat disekeliling lensa, menarik tepi lensa kea rah lingkar bola mata. Ligament ini secara konstan diregangkan oleh perlekatannya oleh tepi anterior koroid dan retina. Regangan pada ligament ini lensa tetap relative dapat dalam keadaan mata istirahat.
Walaupun demikian, tempat perlekatan leteral ligament lensa pada bola mata juga dilekati oleh otot siliaris, ynga memiliki 2 set serat otot polos yang terpisah – serabut meridional dan serabut sirkular. Serabut meridional membantang dari ujung perifer ligament suspensorium sampai peralihan kornea sclera. Kalau serabut otot ini berkontraksi bagian perifer dari ligament lensa tadi akan tertarik secara medial kearah tepi kornea, sehingga regangan ligament terhadap lensa akan berkurang. Serabut sirkuler tersusun melingkar mengelilingi perlekatan ligamen, sehingga pada waktu berkontraksi terjadi gerak seperti sfingter, mengurangi diameter lingkar perlekatan ligament; hal ini juga menyebabkan regangan ligament terhadap kapsul lensa berkutang.
Jadi kontraksi kontraksi salah satu set serabut otot polos dalam otot siliaris akan mengendurkan ligament kapsul lensa, dan lensa akan berbentuk lebih cembung, seperti balon, akibat sifat elastisitas alami kapsul lensa.


Pengaturan akomodasi oleh saraf parasimpatis
Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh sinyal saraf parasimpatis yang dijalarkan ke mata melalui saraf cranial III dari nucleus saraf III pada batang otak.perangsangan saraf parasimpatis menimbulkan kontraksi kedua set serabut otot siliaris, yang akan mengendurkan ligament lensa, sehingga menyebabkan lensa menjadi semakin tebal dan meningkatkan daya biasnya. Dengan meningkatkan daya bias, mata mampu melihat objek lebih dekat disbanding sewaktu daya biasnya rendah. Akibatnya dengan mendekatnya objek ke arah mata, jumlah impuls parasimpatis ke otot siliaris harus ditingkatkan secara progresif agar objek tetap dapat dilihat dengan jelas.



Diameter pupil
“kedalaman focus” system lensa meningkat dengan menurunya diameter pupil.
Pada mata atas aperture pupilnya kecil, sedangkan pada mata bawah aperture pupilnya besar. Di depan setiap mata terdapat dua titik sumber cahaya yang kesil; cahaya dari setiap titik sumber cahaya masuk memalui aperture pupil dan difokuskan di retina. Akibatnya, kedua retina mata melihat dua titik cahaya dengan focus baik. System lensa atas mempunyai kedalaman focus lebih besar disbanding system lensa yang dibawah. Bila system lensa mempunyai kedalaman focus yang besar retina dapat dipindahkan jauh dari bidang focus atau kekuatan lensanya sangat berubah dari normal, bayangan akan tetap tegas ; sebaluknya bila system lensa memiliki kedalaman focus yang dangkal, perpindahan retina sedikit saja dari bidang focus akan sangat mengaburkan bayangan.
Kedalaman focus terbesar bias tercapai bila pupil sangat kecil. Alasannya ialah dengan pupil yang sangat kecil, hampir seluruh berkas cahaya akan melalui bagian tengah lensa, dan cahaya bagian paling tengah selalu berfokus baik.

Kelainan pembiasan
1.      Emetropia
Mata akan dianggap normal atau emetrop bila cahaya sejajar dari objek jauh difokuskan di retina pada keadaan otot siliaris relaksasi total. Ini berarti bahwa mata emetrop dapat melihat semua objek jauh secara jelas dengan otot siliaris yang relaksasi. Namun untuk melihat objek dekat, otot siliaris harus berbeakomodasi dengan baik.

2.      Hiperopia
Hiperopia dikenal sebagai penglihatan jauh, biasanya akibat bola mata terlalu pendek, atau kadang-kadang system lensa terlalu lemah pada keadaan  ini bagian tengah, terlihat bahwa cahaya sejajar kurang dibelokkan oleh system lensa tidak terfokus di retina. Untuk mengatasi kelainan ini, otot silisris berkontraksi untuk meningkatkan kekuatan lensa. Dengan menggunakan mekanisme akomodasi, pasien hiperopia dapat memfokuskan bayangan dari objek jauh di retina. Bila pasien menggunakan sebagian otot siliarisnya untuk melakukan akomodasi jarak jauh, ia tetap masih mempunyai sisa daya akomodasi untuk melihat dengan tegas objek yang mendekati mata sampai otot siliaris telah berkontraksi maksimum. Pada orang tua, sewaktu lensa menjadi “presbiop”, paisen hiperopia sering tidak dapat berakomodasi cukup kuat untuk memfokuskan objek jauh sekalipun, apalagi untuk memfokuskan objek dekat.

3.      Myopia
Pada myopia atau “ penglihatan dekat”, sewaktu otot siliaris relaksasi total, cahaya dari objek jauh difokuskan di depan retina. Keadaan ini biasanya akibat bola mata yang terlalu panjang, atau kadang-kadang karena daya bias system lensa terlalu kuat.
Tidak ada mekanisme bagi myopia untuk mengurangi kekuatan lensanya karena memang otot siliaris dalam keadaan relaksasi sempurna. Pasien  myopia tidak mempunyai mekanisme untuk memfokuskan bayangan dari objek jauh dengan tegas di retina. Namun, bila objek di dekatkan ke mata, bayangan akhirnya akan menjadi cukup dekat sehingga dapat di fokuskan di retina. Kemudian bila objek terus didekatkan ke mata, pasien myopia dapat menggunakan mekanisme akomodasi agar bayangan yang terbentuk tetap terfokus secara jelas. Seorang pasien myopia mempunyai “titik jauh” yang terbatas untuk penglihatan jelas.

 Koreksi myopia dan hipermiopia dengan menggunakan lensa
 
Bila permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu besar, seperti pada myopia, kelebihan daya bias ini dapat dinetralkan dengan meletakkan lensa sferis konkaf di depan mata, yang akan menyebarkan cahaya
Sebaliknya pada pasien hiperopia – yang mempunyai system lensa terlalu lemah – penglihatan abnormalnya dapat dikoreksi dengan menambahkan daya bias, menggunakan lensa konveks di depan mata.

Pembentukan humor aquosus oleh badan siliaris

Humor aquosus di bentuk dalam mata dengan rata-rata 2 sampai 3 mikrometer tiap menit. Pada dasarnya, seluruh cairan ini dibentuk oleh prosesus siliaris, yang merupakan sebuah lipatan linier yang menonjol dari badan siliar ke ruang belakang iris tempat ligament-ligamen lensa dan otot-otot siliaris melekat pada bola mata. Karena struktur lipatan prosesus tersebut, daerah permukaan prosesus siliaris mempunyai luas kurang lebih 6 cm pada setiap mata – sebuah daerah yang besar bila dibandingkan dengan ukuran badan siliar yang kecil. Permukaan dari prosesus ini ditutupi oleh sel epitel yang bersifat sangat sekretoris , dan tepat di bawahnya, terdapat daerah yang memiliki banyak pembuluh darah. Aquosus hamper seluruhnya terbentuk sebagai sekresi aktif dari lapisan endotel prosesus silisris. Sekresi dimulai dengan transpor aktif ion natrium ke dalam ruangan di antara sel-sel epitel. Ion natrium kemudian menarik ion klorida dan bikarbonat, dan bersama-sama mempertahankan sifat netralitas listrik. Kemudian semua ion ini bersama-sama menyebabkan osmosis air dari kapiler darah yang terletak di bawahnya ke dalam ruangan intraseluler epitel yang sama, dan larutan yang dihasilkan membersihkan ruangnan prosesus silisris sampai ke kamera okuli anterior mata. Selain itu, beberapa nutrient juga dibawa melalui epitel-epitel dengan transport aktif atau difusi terfasilitasi; nutrient ini termasuk asam amino, asam askorbat dan glukosa.




Aliran keluar humor aquosus dari mata
Setelah dibentuk oleh prosesus silisris, humor aquosusmengalir melalui pupil ke dalam kemera okuli anterior. Dari sini cairan mengalir ke bagian depan lensa an ke dalam sudut antara kornea dan iris, kemudian melalui reticulum trabekula, dan akhirnya masuk ke dalam kanalis schlemm, yang kemudian di alirkan ke dalam vena ekstraokular.kanalis schlemm adalah sebuah vena berdinding tipis yang meluas secara sirkumferensial ke seluruh arah pada mata. Membrane endotelnya berpori-pori sehingga bahkan molekul protein yang besar dan juga partikel kecil sampai seukuran sel darah merah, dapat lewat dari ruang anterior ke dalam kanalis schlemm.



sumber :  buku ajar fisiologi kedokteran guyton & hall 



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS